Hehehe~~
Here we go~
Aegiya~~
Sebelum aku pergi meninggalkan mu,
aku hanya ingin berpesan agar kau menjaga Vick dengan baik.
Hanya ia satau-satunya bagian dari diriku yang bisa ku tinggalkan untuk menjaga mu.
Oh ya, kau harus terus menjaga kesehatanmu..
Jangan sampai telat makan, nanti kalau maag mu kambuh bagaimana?
Jangan terlalu lelah bekerja.
Ingat, kau seorang perempuan.
Vick akan terus mengawasimu agar kau terus menjaga kesehatanmu.
Hanya ini yang ingin ku sampaikan.
Mungkin ketika kau membaca
Love you always
Jae. . .
Chapter 1
Lee Hyun Ra adalah seorang pengusaha yang cukup ternama di
“Vick, kita jogging yuk! Sudah lama kita tidak jalan bersama.” Kata Hyun Ra dengan wajah berseri-seri.
“Guk!”
“Haha.. ya ampun.. Kau kelihatan senang sekali. Sebentar ya, aku ganti baju dulu.” Setelah membelai kepala Vick, Hyun Ra meninggalkannya masuk ke dalam rumah. Beberapa saat kemudian ia keluar mengenakan celana training dengan jaket tanpa lengan.
“Ayo Vick!” Katanya sambil mengambil pengikat leher Vick kemudian pergi keluar.
***
“Kau tahu Vick, hari ini aku senang sekali!”
“Guk!”
“Ah, aku belum memberitahu mu ya? Hari ini perusahaan menang tender besar dan akan bekerjasama dengan perusahaan Kim. Wah, seperti apa ya tampang direkur perusahaan Kim? Semoga saja kami dapat bekerjasama dengan baik.”
Hyun Ra tiba-tiba berhenti ketika melihat mesin penjual minuman.
“Tunggu sebentar ya Vick, aku beli minum dulu. Jangan pergi kemana-mana, oke?”
“Guk! Guk!”
Hyun Ra melepaslan pengikat leher Vick lalu memasukkan beberapa koin kedalam mesin minuman tersebut. Ia memilih cappucino. Akan tetapi setelah ditunggu, pesanannya tidak keluar.
“Aish! Mesin ini rusak ya?” Hyun Ra menggumam sambil menggoyang-goyang mesin tersebut.
“Sial!” Hyun Ra menendang mesin tersebut, tiba-tiba “trang!” sebuah minuman kaleng bertuliskan cappucino keluar.
“Haha! Ternyata begitu caranya. Lain kali kalau terjadi seperti ini lagi aku akan mencoba nya. Benar
“Vick?” Hyun Ra celingukan mencari anjingnya tersebut, namun nihil. Yang terlihat hanya pekarangan taman kompleks yang masih sepi.
“Vick!” Teriaknya lalu berlari.
***
“Bu? Apa ibu mendengarkan saya?”
Hyun Ra tetap bergeming mendengarkan pertanyaan sekretarisnya.
“Lee Hyun Ra ssi!”
“Ya ampun Yoochun ssi! Kau membuatku jantungan, tahu?”
“Haha, tampangmu lucu nona! Kenapa melamun dengan tampang sedih begitu?”
Yoochun memangku
“Vick hilang chun…” Kata Hyun Ra hampir menangis.
“Apa?! Vick hilang?” Yoochun menggebrak meja.
Mata Hyun Ra semakin berkaca-kaca, kemudian ia mengangguk.
“Tapi noona, itu
“Ketika jalan-jalan, aku meninggalkannya sendirian dan lupa mengikatnya. Oh ya, berhenti memanggilku noona. Aku tidak setua itu dan umur kita hampir sama, bahkan kau hanya lebih tua sebulan dariku.”
“Baiklah Hyun Ra ssi, kita harus mencarinya! Kau tahu
“Iya Chun, aku tahu! Tapi bagaimana kita mencarinya? Aku khawatir sekali Chun. Dia pasti akan marah sekali karena aku menghilangkan Vick. Dia pasti.. Dia..” Hyun Ra tidak meneruskan kata-katanya lagi. Ia mulai terisak. Yoochun menepuk-nepuk puncak kepalanya berusaha menenangkan.
“Sudahlah noona, kita pasti akan menemukan Vick. Aku akan menyuruh orang menyebarkan selebaran untuk mencari Vick. Tenanglah noona, Hyung tidak akan marah, percaya padaku.”
“Harus ku bilang berapa kali untuk tidak memanggilku noona?” Kata Hyun Ra tajam sambil menyeka air mata nya.
“Haha, baiklah. Ngomong-ngomong, kapan Vick menghilang?”
“Tadi pagi ketika aku mengajaknya jogging.”
“Kau sudah bertanya kepada orang sekitar?”
“Sudah, salah satu dari mereka mengatakan Vick kembali ke arah rumahku. Tapi ia sama sekali tidak berada di rumah.”
“Aish… Berarti Vick masih berada di sekitar kompleks perumahan mu
“Gomawo Chun, kau memang sahabat terbaikku. Semoga saja Vick cepat ditemukan.”
“Chonmaneyo. Iya, semoga saja.”
“Oh, ya. Kapan jadwal pertemuan kita dengan perusahaan Kim?”
“Kalau tidak besok, lusa. Mereka belum bisa memastikan karena jadwal Direktur Kim sangat padat. Katanya baru nanti malam atau besok pagi mereka baru memberi kabar.”
“Oh, begitu. Ya sudahlah, tidak apa-apa. Lagipula jadwalku seminggu ini tidak padat. Jadi aku bisa menemuinya kapan saja sekaligus mencari Vick.”
***
“Bagaimana? Apa katanya?” Tanya Hyun Ra mengebu-ngebu ketika Yoochun kembali ke mobil setelah bertanya pada orang sekitar.
“Mereka tidak melihatnya. Lalu aku hanya menitipkan nomor telpon agar mereka segera menghubungi jika melihat Vick.”
“Sudah hampir dua puluh orang yang kita tanyai hari ini, tetapi tidak ada petunjuk sama sekali. Apa kita menyewa detektif saja untuk mencarinya? Aku benar-benar mengkhawatirkan Vick. Aku merindukannya.” Hyun Ra menghela nafasnya berat sambil menunduk.
“Detektif? Boleh juga. Tapi besok saja kita teruskan pencariannya, bagaimana? Ini sudah hampir larut malam. Kau harus istirahat.”
“Oke, baiklah. Kita teruskan pencariannya besok saja. Tolong antarkan aku pulang.”
Yoochun mengangguk kemudian menyalakan mesin mobilnya. Tidak sampai
“Kau mau mampir?” Tanya Hyun Ra sambil membungkuk ke arah jendela mobil Yoochun.
“Tidak, aku langsung pulang saja.”
“Terimakasih untuk bantuanmu hari ini Chun.”
“Iya, sama-sama. Sampai jumpa besok. Daah..” Yoochun menjalankan mobilnya sambil melambaikan tangan.
Hyun Ra tersenyum sebentar kemudian masuk ke dalam rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara anjing samar-samar dari halaman belakang.
“Vick!” Hyun Ra berteriak kemudian berlari ke halaman belakang untuk mencari Vick.
Setelah sampai di halaman belakang, Hyun ra menajamkan matanya mencari sosok Vick. Tapi Vick sama sekali tidak berada di
“Aku yakin tadi itu suara vick…” Kata Hyun Ra pelan sambil menghela nafas.
Tiba-tiba ketika ia ingin berbalik ke dalam rumah, “Guk!” Lagi-lagi terdengar suara gonggongan anjing.
“Sepertinya berasal dari rumah sebelah. Sejak kapan rumah sebelah berpenghuni? Itu pasti Vick yang ada sebelah! Ternyata ia merindukan tempat itu. Kenapa aku tidak memikirkannya dari tadi?”
Hyun Ra tersenyum senang. Ia berlari pelan menuju pintu tembusan ke pekarangan rumah sebelah. Ia membuka perlahan pintu besi yang biasanya tidak di kunci itu kemudian di bukanya perlahan. Deritan bunyi engsel besi yang sudah berkarat terdengar jelas. Pintu tersebut sangat sulit terbuka karena sudah jarang dan lama tidak di gunakan. Perlahan-lahan pintu tersebut terbuka. Hyun Ra berjalan menyamping agar dapat memasuki nya.
“Huft… Akhirnya. Ternyata susah sekali masuknya.” Katanya pelan sambil membersihkan baju nya yang terkena lumut bekas pintu tadi.
“Aish.. kotor sekali. Ah, tapi tidak apa-apa. Nanti bisa ku laundry. Sekarang aku harus menjemput Vick dulu.” Ucap Hyun Ra yakin. Iya berjalan perlahan seperti penyusup.
“Wow, bagus sekali taman nya. Terakhir kali aku kesini dulu tidak seperti ini. Malah rimbun sekali. Siapa yang merawatnya ya? Apa mungkin ada penghuni baru? Tapi
“Guk!”
Hyun Ra terpekik. Ia segera menoleh ke asal suara tersebut.
“Ya ampun! Vick!” Pekik hyun Ra senang. Ia langsung berlari mendatangi Vick. Belum sempat ia menjangkau Vick, tangannya di tahan dan dibekuk ke belakang.
“Dasar pencuri!” teriak orang tersebut tanpa melepaskan tangan Hyun Ra.
TBC~~
wkwkwkwk!!
Gimana yeobo?? gejeh kah??
Yeobo yaaa....!!
BalasHapusMian baru bisa mampir...
Hiks...
Suka! Aku suka banget dengan ceritanya!
Bagian surat Jae itu juga. hehe...
Jadi Vic kayak semacem amanah gitu yak!
Jehehe...
Trus Achun tu sapa?
Aku jogging ma Vick?
Wehehehe... ga kebayang!
Secara aku takut guguk *ditabok*
Nyeh, Vick, kau membuatku susah!
Dan endingnya... hohohohoho...
itukah awal pertemuan saia dengan sang suami??
XDDDD
Lanjut yeobo!
Mianhe baru sempet sekarang...
Bwakakakakak!! Dirimu takut guk2? Ah yg bner?? Kaga prcy.
BalasHapusThx ud ska... *hug erat2*
achun ntu de2k nya jeje.. Haha.
Pertemuan dgn suami? Apa iya? Pan ud metong noh! Wkwk! *digampar*
tungguin next chap aj... Hehe.
Iya yeobo... aku emang ga bisa dengan yang namanya hewan. Mau dibilang anjing ma kucing itu imut, aye tetep aja anti
BalasHapusAchun adek jeje? *inget MV Colors* wekekeke, JaeChun Soulmate emang kayak kakak adek XDD
Wkwkwkw, iya deh, pertemuan dengan calon suami XDDD
Pan yang terakhir itu jeje kan?
Wkwkwkwk!!! sama aja! aq jugak takut ma kucing, anjing, dan sebangsa nya. tapi aq pengen punya anjing~~ tapi mana mungkin. T.T
BalasHapusTebak aja terus~~ hehehe... *digorok*