Sabtu, 17 Oktober 2009

My First Story

Wehehehe...
Yeobo ya... mian yak selama beberapa hari ini kamu terus yang ngisi...

Wehehe... apa yang aku isi?
Emm... aku mau cerita soal pengalamanku yang hari Rabu kali ya... soalnya menurutku waktu itu seru..

Jadi waktu itu kelasku pratikum kimia. en terakhir2nya kami nyobain Natrium. Jadi melakukan percobaan ledakannya gitu.. jadi masing2 kelompok dikasih Natrium sedikit. Ntar Natrium itu diletakin di atas ember isi air yang udah diisi PP.

Kelompok terakhir yang nyoba itu kelompok gw.. Nah , waktu itu Egi - temen w - naroh PPnya tuh kebanyakan. En pas kami taro tu Natrium di atasnya, kelompok kita yang ledakannya paling gede. Jadinya pas percobaan bareng2, kita2 pada naro PP banyak2. Pas awal2 ledakannya besar, n pas diulang buat yang kedua kali, temen2 gw yang emang bandel, cuma naro airnya dikitttt banget. PPnya yang seabrek2.. Padahal kalo ditaronya dikit, kertas buremnya lambat nyerep airnya. Jadi kita udah nunggu 15 menit tapi tu Nt=atrium kaga meledak2. Ujung2nya Mantik - temen w lagi XD - ngambil air lagi. Baru ditambah dikit, itu Natrium udah bereaksi dan meledak dengan dahsyat. Berasap lagi..

Tapi itu ga sehebat anak IPA 3 yang ledakannya sampe kedengeran di kelas kita - IPA 2 - en ngebuat kepala sekolah kita keluar ruangan . Wakakaka. Mana anak2 IPS yang kelasnya di atas sampe keluar semua lagi LOL


Dan untuk hari ini, kegiatan w biasa2 aja..
Tapi tadi ada seminar sekolah di luar negeri gitu... Aku berminat sih... ke Inggris, Jerman, atau Austria gitu. Hehehe... Tapi pasti ga dikasih ortu. Karna katanya gw masih manja... Huweeee...
Kalo dipikir-pikir... ntar kuliah w mau ambil jurusan apa yak?
Pengennya jadi pianis, graphic designer, atau kalo ga psikolog... hmmm...

Dan les piano tadi lumayan lah... Aku udah lumayan mainin Sonatine nya.
Tapi katanya w masih harus latih penjarian... mudah2an bahannya bisa kekejar dan gw bisa ikit kompetisi...

Yeobo-ya, doain aku ya!


Hyun Ra

Hasil ulangan harian

Hahaha~~~
i'm back.
Kekx yg slalu ngapdet ni blog cuman w y? *nyindir*ditendang*

wkwk! Oia, w ud slesai ulgn harian neh. Haha... Dan beginilah hasilnya.

B. indo ~ 55 -> 70 (tuntas remidial)
MAT ~ 66 (nyangkut standar ketuntasan 65)
geografi ~ 72 (standr 67. Lumyn..)
ekonomi ~ 74 (stndq 68. Syukrlh)
sosiologi ~ 82,5 (diats KBM)

Tinggl hasil ulgn b.inggrs ama sejarh yg blm d bgi. Haha... Doain tuntas yak!


~Lee Hae In~

Kamis, 15 Oktober 2009

Broke apart

My heart is fragile. And now, it has burst, broke apart, etc lah! T.T
haha...
Terlalu berharap? Nggak juga.
Lagi2 kek gne. Nasip prshabtn ama lop gw emg krg bruntung. Mkx w gmw trlalu brharap. Haha. It hurts me so.

moga qt ttp langgeng yak yeobo, g ad perpecahan. Hehehe. Lop u so much.

~Lee Hae In~

Jumat, 09 Oktober 2009

Intro

Annyong hassimnika...
Lemme introduce my self.
I'm Lee Hae In aka Lya aka stella aka philo. *wew!*

Tommorow is my 2nd exam after being to XI grade.

i hope tommorow i'll have a lucky day an able to answer my test with correctly..
Doain yak!
Wkwk! *sok2an pke english yg grammarx ancur gila*

Kamis, 08 Oktober 2009

Untitled

HAI~~ Ini Lya. W skarang mau ngasih Project Ultah bwt my beloved yeobo, Ester.
Hehehe~~

Here we go~

PROLOG

Aegiya~~

Sebelum aku pergi meninggalkan mu,

aku hanya ingin berpesan agar kau menjaga Vick dengan baik.

Hanya ia satau-satunya bagian dari diriku yang bisa ku tinggalkan untuk menjaga mu.

Oh ya, kau harus terus menjaga kesehatanmu..

Jangan sampai telat makan, nanti kalau maag mu kambuh bagaimana?

Jangan terlalu lelah bekerja.

Ingat, kau seorang perempuan.

Vick akan terus mengawasimu agar kau terus menjaga kesehatanmu.

Hanya ini yang ingin ku sampaikan.

Mungkin ketika kau membaca surat ini aku sudah tiada.

Love you always

Jae. . .

Chapter 1

Lee Hyun Ra adalah seorang pengusaha yang cukup ternama di Seoul walaupun umurnya terbilang cukup muda untuk mengelola sebuah perusahaan besar. Kematian Jae Joong calon suaminya tahun yang lalu masih menyisakan trauma yang mendalam di hidupnya untuk menjalin cinta. Satu-satunya yang tersisa hanyalah Vick, anjing kesayangan Jae Joong yang membuatnya terus tetap bertahan.

“Vick, kita jogging yuk! Sudah lama kita tidak jalan bersama.” Kata Hyun Ra dengan wajah berseri-seri.

“Guk!”

“Haha.. ya ampun.. Kau kelihatan senang sekali. Sebentar ya, aku ganti baju dulu.” Setelah membelai kepala Vick, Hyun Ra meninggalkannya masuk ke dalam rumah. Beberapa saat kemudian ia keluar mengenakan celana training dengan jaket tanpa lengan.

“Ayo Vick!” Katanya sambil mengambil pengikat leher Vick kemudian pergi keluar.

***

“Kau tahu Vick, hari ini aku senang sekali!”

“Guk!”

“Ah, aku belum memberitahu mu ya? Hari ini perusahaan menang tender besar dan akan bekerjasama dengan perusahaan Kim. Wah, seperti apa ya tampang direkur perusahaan Kim? Semoga saja kami dapat bekerjasama dengan baik.”

Hyun Ra tiba-tiba berhenti ketika melihat mesin penjual minuman.

“Tunggu sebentar ya Vick, aku beli minum dulu. Jangan pergi kemana-mana, oke?”

“Guk! Guk!”

Hyun Ra melepaslan pengikat leher Vick lalu memasukkan beberapa koin kedalam mesin minuman tersebut. Ia memilih cappucino. Akan tetapi setelah ditunggu, pesanannya tidak keluar.

“Aish! Mesin ini rusak ya?” Hyun Ra menggumam sambil menggoyang-goyang mesin tersebut.

“Sial!” Hyun Ra menendang mesin tersebut, tiba-tiba “trang!” sebuah minuman kaleng bertuliskan cappucino keluar.

“Haha! Ternyata begitu caranya. Lain kali kalau terjadi seperti ini lagi aku akan mencoba nya. Benar kan Vick?” Hyun Ra berbalik dan kaget ketika tidak mendapati Vick berada di sampingnya.

“Vick?” Hyun Ra celingukan mencari anjingnya tersebut, namun nihil. Yang terlihat hanya pekarangan taman kompleks yang masih sepi.

“Vick!” Teriaknya lalu berlari.

***

“Bu? Apa ibu mendengarkan saya?”

Hyun Ra tetap bergeming mendengarkan pertanyaan sekretarisnya.

“Lee Hyun Ra ssi!”

“Ya ampun Yoochun ssi! Kau membuatku jantungan, tahu?”

“Haha, tampangmu lucu nona! Kenapa melamun dengan tampang sedih begitu?”

Yoochun memangku kan kedua tangannya.

“Vick hilang chun…” Kata Hyun Ra hampir menangis.

“Apa?! Vick hilang?” Yoochun menggebrak meja.

Mata Hyun Ra semakin berkaca-kaca, kemudian ia mengangguk.

“Tapi noona, itu kan satu-satunya peninggalan hyung sebelum ia pergi. Bagaimana bisa?”

“Ketika jalan-jalan, aku meninggalkannya sendirian dan lupa mengikatnya. Oh ya, berhenti memanggilku noona. Aku tidak setua itu dan umur kita hampir sama, bahkan kau hanya lebih tua sebulan dariku.”

“Baiklah Hyun Ra ssi, kita harus mencarinya! Kau tahu kan, adalah –“ Kata-kata Yoochun dipotong oleh Hyun Ra.

“Iya Chun, aku tahu! Tapi bagaimana kita mencarinya? Aku khawatir sekali Chun. Dia pasti akan marah sekali karena aku menghilangkan Vick. Dia pasti.. Dia..” Hyun Ra tidak meneruskan kata-katanya lagi. Ia mulai terisak. Yoochun menepuk-nepuk puncak kepalanya berusaha menenangkan.

“Sudahlah noona, kita pasti akan menemukan Vick. Aku akan menyuruh orang menyebarkan selebaran untuk mencari Vick. Tenanglah noona, Hyung tidak akan marah, percaya padaku.”

“Harus ku bilang berapa kali untuk tidak memanggilku noona?” Kata Hyun Ra tajam sambil menyeka air mata nya.

“Haha, baiklah. Ngomong-ngomong, kapan Vick menghilang?”

“Tadi pagi ketika aku mengajaknya jogging.”

“Kau sudah bertanya kepada orang sekitar?”

“Sudah, salah satu dari mereka mengatakan Vick kembali ke arah rumahku. Tapi ia sama sekali tidak berada di rumah.”

“Aish… Berarti Vick masih berada di sekitar kompleks perumahan mu kan? Kalau begitu hari ini sehabis kerja kita mencarinya bersama.”

“Gomawo Chun, kau memang sahabat terbaikku. Semoga saja Vick cepat ditemukan.”

“Chonmaneyo. Iya, semoga saja.”

“Oh, ya. Kapan jadwal pertemuan kita dengan perusahaan Kim?”

“Kalau tidak besok, lusa. Mereka belum bisa memastikan karena jadwal Direktur Kim sangat padat. Katanya baru nanti malam atau besok pagi mereka baru memberi kabar.”

“Oh, begitu. Ya sudahlah, tidak apa-apa. Lagipula jadwalku seminggu ini tidak padat. Jadi aku bisa menemuinya kapan saja sekaligus mencari Vick.”

***

“Bagaimana? Apa katanya?” Tanya Hyun Ra mengebu-ngebu ketika Yoochun kembali ke mobil setelah bertanya pada orang sekitar.

“Mereka tidak melihatnya. Lalu aku hanya menitipkan nomor telpon agar mereka segera menghubungi jika melihat Vick.”

“Sudah hampir dua puluh orang yang kita tanyai hari ini, tetapi tidak ada petunjuk sama sekali. Apa kita menyewa detektif saja untuk mencarinya? Aku benar-benar mengkhawatirkan Vick. Aku merindukannya.” Hyun Ra menghela nafasnya berat sambil menunduk.

“Detektif? Boleh juga. Tapi besok saja kita teruskan pencariannya, bagaimana? Ini sudah hampir larut malam. Kau harus istirahat.”

“Oke, baiklah. Kita teruskan pencariannya besok saja. Tolong antarkan aku pulang.”

Yoochun mengangguk kemudian menyalakan mesin mobilnya. Tidak sampai lima menit, mereka sampai di rumah Hyun Ra yang cukup megah.

“Kau mau mampir?” Tanya Hyun Ra sambil membungkuk ke arah jendela mobil Yoochun.

“Tidak, aku langsung pulang saja.”

“Terimakasih untuk bantuanmu hari ini Chun.”

“Iya, sama-sama. Sampai jumpa besok. Daah..” Yoochun menjalankan mobilnya sambil melambaikan tangan.

Hyun Ra tersenyum sebentar kemudian masuk ke dalam rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara anjing samar-samar dari halaman belakang.

“Vick!” Hyun Ra berteriak kemudian berlari ke halaman belakang untuk mencari Vick.

Setelah sampai di halaman belakang, Hyun ra menajamkan matanya mencari sosok Vick. Tapi Vick sama sekali tidak berada di sana.

“Aku yakin tadi itu suara vick…” Kata Hyun Ra pelan sambil menghela nafas.

Tiba-tiba ketika ia ingin berbalik ke dalam rumah, “Guk!” Lagi-lagi terdengar suara gonggongan anjing.

“Sepertinya berasal dari rumah sebelah. Sejak kapan rumah sebelah berpenghuni? Itu pasti Vick yang ada sebelah! Ternyata ia merindukan tempat itu. Kenapa aku tidak memikirkannya dari tadi?”

Hyun Ra tersenyum senang. Ia berlari pelan menuju pintu tembusan ke pekarangan rumah sebelah. Ia membuka perlahan pintu besi yang biasanya tidak di kunci itu kemudian di bukanya perlahan. Deritan bunyi engsel besi yang sudah berkarat terdengar jelas. Pintu tersebut sangat sulit terbuka karena sudah jarang dan lama tidak di gunakan. Perlahan-lahan pintu tersebut terbuka. Hyun Ra berjalan menyamping agar dapat memasuki nya.

“Huft… Akhirnya. Ternyata susah sekali masuknya.” Katanya pelan sambil membersihkan baju nya yang terkena lumut bekas pintu tadi.

“Aish.. kotor sekali. Ah, tapi tidak apa-apa. Nanti bisa ku laundry. Sekarang aku harus menjemput Vick dulu.” Ucap Hyun Ra yakin. Iya berjalan perlahan seperti penyusup.

“Wow, bagus sekali taman nya. Terakhir kali aku kesini dulu tidak seperti ini. Malah rimbun sekali. Siapa yang merawatnya ya? Apa mungkin ada penghuni baru? Tapi kan rumah ini tidak ada yang menempati setelah kepergiannya. Ahjumma bilang kan mereka tidak mau menjualnya” Gumam Hyun Ra sedih.

“Guk!”

Hyun Ra terpekik. Ia segera menoleh ke asal suara tersebut.

“Ya ampun! Vick!” Pekik hyun Ra senang. Ia langsung berlari mendatangi Vick. Belum sempat ia menjangkau Vick, tangannya di tahan dan dibekuk ke belakang.

“Dasar pencuri!” teriak orang tersebut tanpa melepaskan tangan Hyun Ra.

TBC~~





wkwkwkwk!!



Gimana yeobo?? gejeh kah??



Alur nya cepet ya? nyehehe....

Rabu, 07 Oktober 2009

...Begin...

Annyeong!
Blog ini merupakan kumpulan curhat2annya Hae In dan Hyun Ra..
Kita berdua bakal nyeritain semua kejadian *duileh* yang kita alamin di sini..
Susah, seneng,gokil, de-el-el bakal kita share di sini..
Have a nice day all!
Regards,
Hyun Ra